Musim kompetisi baru akan segera dimulai pada akhir pekan ini. Menyambut musim ini, manajer Manchester City, Pep Guardiola mengakui bahwa saat ini timnya masih kesulitan jika dihadapkan dengan tim yang bermain dengan gaya bertahan total.
Sepanjang musim lalu City memang memainkan sepakbola menyerang. Mereka sukses mencetak total 106 gol selama semusim dan berhasil keluar sebagai juara Premier League. Total gol tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah kompetisi paling elit di daratan Inggris tersebut.
Meski terlihat sangat berbahaya dalam melancarkan serangan, namun hal itu tidak serta merta membuat The Citizen selalu nyaman dalam menghadapi semua lawan-lawannya. Mereka kadang terlihat begitu kerepotan ketika harus bermain melawan tim yang bermain sangat jauh ke belakang.
Hal itu sebenarnya sangat wajar mengingat komposisi skuat yang tentu jauh tertinggal dari apa yang dimiliki oleh City. Permasalahan inilah yang saat ini tengah menjadi fokus utama dari Guardiola untuk dipecahkan nantinya.
“Kami tetap akan memainkan filosofi kami seperti sebelumnya. Namun kami memang mengalami masalah ketika menghadapi tim yang menerapkan strategi dengan lima bek. Saat itu penyerang mereka berada di posisi gelandang bertahan dan 10 pemain berada di wilayah belakang mereka,” ucap Guardiola.
“Kami terus mencari jalan untuk merusak sistem tersebut. Jika melawan tim-tim tersebut maka pertanyaannya adalah bagaimana kami akan bermain dan apa yang akan kami lakukan. Sebelum menjawab pertanyaan itu, hal utama yang harus saya ketahui adalah kualitas dari para pemain yang ada,” lanjutnya.
“Saya sudah tahu akan menghadapi situasi tersebut kembali. Namun saya juga tetap harus mengetahui bagaimana taktik yang akan mereka gunakan. Mereka mungkin saja mengandalkan pressing tinggi atau bermain dengan sangat dalam ataupun mengandalkan bola-bola panjang untuk menyerang balik ataupun dengan berusaha memenangkan ball possession. Semua akan berbeda dan inilah yang menarik dari sepakbola. Setiap pertandingan akan menawarkan hal yang berbeda pula,” tutup mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu.