Napas Bau? Bisa Jadi itu Batu Amandel

Memiliki napas yang bau membuat kita menjadi kurang percaya diri dalam berkomunikasi di kehidupan sehari – hari. Napas yang bau biasanya di sebabkan karena jarangnya menyikat gigi, kekurangan minum ataupun mempunyai penyakit gigi atau mulut. Biasanya kita akan mencoba untuk menyikat gigi berkali kali, membeli obat kumur dan melakukan berbagai cara agar napas menjadi tidak bau lagi tetapi kenyataannya “bau jigong” di mulut kita juga tak hilang – hilang.

Setelah melalui berbagai cara dan ternyata tidak membuahkan hasil, maka kamu mungkin mempunyai batu amandel. Apa itu batu amandel ? Amandel mempunyai permukaan yang tidak mulus dan mempunyai beberapa ruang – ruang yang tersembunyi dan menempel pada permukaannya. Isi dan Ruang tersembunyi ini kemungkinan adalah ingus, mineral dan protein yang merupakan material organik, sel – sel mati, ataupun bakteri.

Kotoran – kotaran yang terdapat di ruang tersembunyi ini terperangkap dan terkalsifikasi menjadi batu amandel atau yang biasa di sebut tonsilloliths. Batu amandel tidak mengenal usia, sehingga bisa muncul di orang tua ataupun anak – anak.

Batu Amandel bukan merupakan suatu indikator berbahaya. Hanya saja, ketika batu amandel menjadi besar makan akan membuat si penderita merasa tidak nyaman disertai efek yang menimbulkan bau tidak sedap.

Kemunculan batu amandel disebabkan kebersihan gigi yang kurang di jaga. Tetapi untuk beberapa kasus, orang – orang yang mempunyai amandel yang lebih besar dari rata – rata akan lebih mudah mengandung partikel – partikel yang menyebabkan batu amandel ini.

Jadi, bagaimana caranya menghilangkan batu amandel ? Ternyata batu amandel sangatlah mudah untuk dihilangkan. Biasanya batu amandel akan copot sendiri ketika kita sedang menggosok gigi ataupun batuk. Atau jika ingin langsung membersihkannya, kita hanya perlu mengarahkan senter kedalam mulut dan mengusap batu amandel dengan kapas. Alternatif lainnya adalah dengan berkumur menggunakan air garam.