Teh menjadi salah satu minuman favorit bagi setiap orang. Banyak yang mengkonsumsi teh di pagi hari atau saat di sore hari selepas beraktivitas untuk menghilangkan penat seharian. Akan tetapi, konsumsi teh yang berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan. Lantas berapa gelaskah teh paling banyak di konsumsi setiap harinya?
Sebelum membahas mengenai hal tersebut, sebaiknya kita ketahui dulu apa saja efek buruk yang bisa ditimbulkan akibat mengkonsumsi teh secara berlebihan. Berikut beberapa dampak negatif yang bisa ditimbulkan :
1. Konsumsi kafein
Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa terdapat setidaknya 40mg kafein dalam setiap secangkir teh hijau dan cakelat. Jika mengkonsumsi teh secara berlebihan, maka hal itu dapat mengakibatkan ketergantungan kepada kafein. Dampak dari hal ini adalah kita akan kesulitan untuk berkonsentrasi, mudah gelisah dan pola tidur yang akan menjadi terganggu.
2. Penurunan zat besi
Teh mengandung senyawa yang disebut dengan tanin. Senyawa ini diyakini dapat menghambat kemampuan tubuh untuk bisa menyerap zat besi dari makanan yang dikonsumsi jika terdapat dalam jumlah yang berlebihan. Tanin disebut-sebut dapat mengganggu tubuh mendapatkan zat besi hingga mencapai 60 persen.
3. Mengganggu kinerja obat
Konsumsi teh secara berlebihan juga dapat meningkatkan kinerja obat dan menurunkan kinerja obat. Untuk itu, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi teh saat anda sedang minum obat. Jika anda sedang mengkonsumsi obat antibiotik dengan teh, maka kinerja obat tersebut diyakini dapat meningkat. Akan tetapi, kinerja obat kemoterapi, clozapine dan kontrasepsi oral justru akan menurun jika dikonsumsi berbarengan dengan teh.
Mengenai berapa batasan konsumsi teh dalam sehari, beberapa penelitian mendapati hasil yang berbeda. Ada yang menganggap 4 cangkir teh untuk sehari itu normal. Selain itu, ada yang menyebutkan bahwa tidak melebihi 10 cangkir teh dalam sehari itu juga masih dalam takaran normal. Namun 3-5 cangkir dianggap sebagai takaran yang paling pas untuk dikonsumsi setiap harinya. Meski demikian, semua itu masih tergantung dengan kondisi tubuh kita masing-masing dalam merespon senyawa yang terkandung dalam teh yang kita konsumsi tersebut.